Setelah momen lebaran 1433 H, ketika ingin mengabadikan keceriaan baik keluarga maupun teman, seringkali dijumpai diruangan yang kurang cahaya. Beruntung jika flash internal maupun eksternal sudah siap pada posisinya. Namun sebaliknya tanpa flash pun sebenarnya bisa didapatkan gambar yang tajam.
Jadi, apa yang bisa kita lakukan untuk mengambil foto di dalam ruangan - dimana tingkat cahaya seringkali kurang ideal - tanpa menggunakan tripod dan flash?
Beberapa hal yang dapat kita lakukan, antara lain penggunaan Aperture, ISO, Burst Mode, dan lain-lain.
1. Pasang pada Aperture Tertinggi (Nilai F terendah)
Jika Anda memiliki DSLR, atau bahkan kamera Compact yang memiliki beberapa pengaturan manual, maka Anda akan dapat mengontrol aperture kamera Anda ("AV" mode kamera Canon, atau "A" mode kamera Nikon). Ini hanya memberitahu kamera seberapa banyak cahaya masuk pada satu waktu - sehingga semakin besar jumlah cahaya yang masuk ke lensa Anda, kecepatan rana (Shutter Speed) akan lebih cepat, dan dengan demikian foto Anda lebih tajam.
Kami ingin mengatur aperture pada setting terluas, sehingga cukup cahaya yang masuk ke dalam lensa. Ini berarti memilih nilai F serendah mungkin, tergantung jenis lensa yang Anda gunakan. Misalnya untuk lensa Kit 18-55mm, maka nilai F terendah adalah F/3.5. Ada beberapa lensa lain yang memungkinkan mencapai nilai F yang rendah, bisa mencapai F/1.8 bahkan F/1.4 sekalipun.
Tergantung pada jumlah cahaya ketika pengambilan gambar, dan pengaturan lainnya (seperti ISO, yang akan dibicarakan lebih lanjut) Anda dapat melakukan pengambilan gambar yang tajam. Ketika pengambilan gambar pastikan Anda mendapatkan shutter speed minimal 1/60 detik, dan sebaiknya lebih tinggi (misalnya 1/100 detik).
Ketika melihat hasil foto pada LCD kamera, pastikan memperbesar (zoom) gambar tersebut untuk melihat sejauh mana ketajaman foto Anda. Terkadang pada ukuran LCD 3" akan terlihat detail / tajam jika foto tidak dilakukan pembesaran.
Jika foto Anda masih kurang tajam (yaitu Anda tidak mendapatkan Shutter Speed yang cukup) maka Anda harus menyesuaikan settingan ISO - lihat di bawah untuk bagaimana melakukan hal tersebut.
2. Menaikkan ISO
Pengaturan ISO pada kamera menandakan seberapa sensitif kamera Anda terhadap cahaya - semakin tinggi ISO, kamera semakin sensitif. Karena kami menginginkan pengambilan gambar pada cahaya rendah, maka kami menginginkan kamera yang lebih sensitif untuk mendapatkan Shutter Speed yang cepat - sederhana bukan?
Jadi cobalah mengambil foto dengan pengaturan ISO 800. Jika foto yang dihasilkan masih belum cukup tajam, tingkatkan ISO sampai 1600, dan jika Anda membutuhkan sensitifitas lebih, cobalah ISO 3200 jika kamera Anda mampu.
Beberapa artikel fotografi menyebutkan bahwa kita harus selalu "menggunakan ISO terendah yang tersedia", jika tidak maka hasil foto akan buruk. Meskipun hal ini dibenarkan secara teori, meningkatkan ISO menghasilkan lebih banyak "Digital Noise" (setara dengan grain), saya tetap mempertimbangkan 3 alasan, antara lain:
- Kinerja kamera DSLR terbaru sangat baik pada ISO tinggi, dimana Anda dapat menggunakan ISO 1600-3200 dengan sedikit Noise.
- Sebagian besar foto-foto kita akan dilihat pada layar komputer, atau mungkin dicetak pada ukuran yang relatif kecil. Sehingga Digital Noise menjadi kurang terlihat. Namun sebaliknya jika dicetak dalam ukuran besar baru akan terlihat.
- Apa yang lebih penting bagi Anda? Anda dapat menghasilkan foto yang tajam dari teman dan keluarga yang akan menjadi kenangan selamanya, atau Anda hanya bisa duduk disana dan tidak mengambil foto sama sekali.
3. Membeli Lensa dengan Aperture yang Luas
Bila Anda sudah menggunakan Aperture terluas (nilai F terendah) dan pengaturan ISO tertinggi, namun belum menghasilkan gambar yang tajam, maka Anda perlu mendapatkan lensa baru dengan Aperture lebih luas. Hal ini benar-benar akan membantu Anda untuk mendapatkan gambar yang tajam, karena Anda akan membiarkan cahaya masuk lebih banyak dalam satu waktu.
Seperti misalnya untuk kamera Canon, bisa menggunakan lensa 50mm F/1.8. Lensa tersebut tidak terlalu mahal dibanding lensa lainnya, tetapi menghasilkan gambar yang tajam untuk tingkat cahaya rendah.
4. Menggunakan Mode Burst (atau Continuous Shooting)
Cara lain dapat meningkatkan kesempatan untuk mendapatkan gambar tajam adalah menggunakan Mode Burst (pada Camera Canon 550D disebut juga Continuous Shooting) untuk mengambil beberapa gambar dalam sekian detik.
Mengambil banyak foto sekaligus juga meningkatkan kemungkinan bahwa subyek Anda akan bergerak lebih sedikit, meningkatkan kesempatan untuk mendapatkan satu foto yang tajam.
Komentar
Posting Komentar