Langsung ke konten utama

Perjalanan Cirebon - Yogyakarta (3 April 2013)

Dilanjutkan Perjalanan dari Yogyakarta ke Sidoarjo.

Perjalanan ini dalam rangka kembali atau pulang ke Sidoarjo. Sengaja direncanakan untuk singgah di Kota Gudeg, dikarenakan ada keperluan pengurusan Ijazah di Universitas Gadjah Mada - Sebagai pengganti Ijazah yang hilang.. *sedih*

Segala persiapan sudah selesai di malam hari, hingga tepat pada hari Rabu, 3 April 2013 perjalanan dimulai. Dengan Saya didamping istri dan ketiga anak saya, yang paling kecil masih berumur 4 bulan.

Pukul 4:30
Bangun pagi, sholat shubuh, persiapan keberangkatan.. Bismillah.

Pukul 6:10
Berangkat dari rumah orang tua, menuju pintu tol Plumbon sebagai titik awal keberangkatan - sampai mengabaikan sarapan pagi.. *lapar*


Perjalanan terus berlangsung lancar, maklum namanya juga jalan tol memang seharusnya bebas hambatan. Kecepatan laju saya jaga sekitar 80 km/jam, dengan tujuan kenyamanan penumpang terjaga.

Dan pada akhirnya sampai pintu tol kanci, dilanjutkan menuju tol bakrie.

Kilometer pada kendaraan menunjukkan 78km, tepat sudah sampai pintu tol (lupa mencatat namanya) - sebagai garis finish tol bakrie.

Pukul 7:00
Selepas pintu tol bakrie, perjalanan dilanjutkan menuju Ketanggungan. Dengan terlebih dari mengisi bahan bakar.


Setelah melewati Ketanggungan, mulailah bertemu jalan berlubang disana-sini. Sehingga bisa dikatakan rusak parah. Tapi masih terobati pemandangan sawah yang membentang luas, diiringi sungai dengan segala aktifitas penduduk sekitar, dan dibalut cerahnya pagi hari.

Disinilah tingkat kesabaran diuji, dan dituntut kewaspadaan lebih dalam melewati jengkal demi jengkal aspalt yang rusak dan berlumpur.

Hingga pada akhirnya semua kesulitan terlewati setelah perjalanan tiba di daerah Margasari.

Pukul 10:00
Penderitaan berkendara di jalan rusak selama 3 jam sudah terlewati. Hingga pada akhirnya menemukan jalan yang layak pakai, dalam hal ini berkendara kembali dapat dipacu 40 - 70 km/jam.


Terlintas rencana sarapan pagi pada pukul 9, pada akhirnya tidak terlaksana. Juga sempat diputuskan untuk berhenti di kota Bumiayu, hanya sekedar mencari makanan pengisi perut yang mulai keroncongan. Pertimbangannya terutama bagi anak-anak, yang harus segera menemukan makanan.

Dengan perbekalan yang dibawa dari rumah orang tua, akhirnya perjalanan dilanjutkan tanpa berhenti. Dikarenakan anak-anak sudah mendapatkan camilan sebagai ganjal-ganjal isi perut.

Pukul 12:00
Sampai di Ajibarang, mulai tampak keramaian. Dan perjalanan terhenti oleh deretan pedagang kaki lima. Saya lebih memilih Bubur Ayam Cirebon, sedangkan istri dan anak-anak menyantap Mie Ayam.

Disaat menikmati hidangan, insiden anak kedua - Aisyah - Muntah. Diperkirakan karena masuk angin, karena lupa sarapan tadi pagi. Dilanjutkan anak pertama - Fauzan - buang air besar di celana. Hmmm.. sungguh direpotkan dengan hal kecil seperti ini.

Pukul 13:00
Perjalan kembali dilanjutkan menuju arah Wangon. Sengaja tidak mengambil arah kota Purwokerto.


Disinilah mulai dilanjutkan perjalanan dengan sedikit ramai kendaraan besar. Tanpa hambatan berarti hingga sampai kota Gombong.

Pukul 15:00
Kota Gombong sudah dilewati, sampailah di kota Purworejo.


Lewat sedikit dari kota Purworejo, ada sebuah masjid kecil yang kurang terawat namun cukup luas lahan parkirnya. Diputuskan untuk istirahat untuk sholat dhuhur dan ashar, dilanjutkan rebahan badan. Kesempatan ini dimanfaatkan untuk menetralisir suasana perjalanan panjang yang melelahkan, diisi dengan senda gurau anak-anak.

Pukul 16:00
Perjalanan kembali dilanjutkan, dengan sebelumnya anak-anak selesai makan roti dan minum obat anti masuk angin.


Hingga melewati perbatasan Provinsi DIY ditandai dengan tugu selamat datang kota Kulon Progo. Suasana ceria dari dalam kendaraan mulai tampak seiring dengan nuansa Yogyakarta yang berasa akan keramahtamahannya.

Pukul 16:30
Mulai memasuki kota Yogyakarta, diputuskan untuk berhenti disebuah ATM untuk persiapan pembayaran ketika tiba di hotel.

Sedikit bertanya-tanya ke petugas parkir, akhirnya perjalanan dilanjutkan menuju hotel yang direkomendasikan salah satu teman.

Setiba di hotel, lokasi yang kurang sesuai harapan. Akhirnya diputuskan untuk mencari alternatif sebagai pengganti.

Pukul 18:00
Pencarian hotel disudahi dengan diputuskan menginap di Vee Hotel, dengan pertimbangan tarif sesuai kantong.

Segala kelelahan hilang, berganti dengan keceriaan akan rencana-rencana aktifitas selama di kota Yogyakarta.

- Selesai -

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Optical Line Terminal (OLT)

Optical Line Terminal (OLT) atau biasa disebut juga dengan Optical Line Termination adalah perangkat yang berfungsi sebagai titik akhir ( end-point ) dari layanan jaringan optik pasif. Perangkat ini mempunyai dua fungsi utama, antara lain: Melakukan konversi antara sinyal listrik yang digunakan oleh penyedia layanan dan sinyal optik yang digunakan oleh jaringan optik pasif. Mengkoordinasikan multiplexing pada perangkat lain di ujung jaringan, atau biasa disebut dengan Optical Network Terminal (ONT) atau Optical Network Unit (ONU) . OLT menyediakan interface antara sistem Passive Optical Network (PON) dengan penyedia layanan (service provider) data, video, maupun voice/telepon. Perangkat OLT meliputi: DCS ( Digital Cross-connect ), yang melayani nonswitched dan non-locally switched TDM trafik ke jaringan telepon. Voice Gateway, yang melayani locally switched TDM /voice trafik ke PSTN. IP Routers atau ATM Edge Switch , yang melayani trafik data. Video Network Device,

Passive Optical Network (PON)

Passive Optical Network (PON) merupakan salah satu alternatif yang bisa menggantikan teknologi tembaga untuk narrow-band dan broadband . Berdasarkan definisinya Passive Optical Network (PON) adalah jaringan point-to-multipoint berbasis fiber optik yang memiliki elemen pembagi optik (Optical Splitter) yang berfungsi sebagai penyalur data pada beberapa tujuan. Elemen pembagi tersebut bersifat pasif artinya tidak melakukan manipulasi sinyal seperti penguatan sinyal optik. PON pertama kali dibuat oleh  FSAN (Full Service Access Network  yang kemudian distandardisasi oleh ITU-T (A/BPON, GPON) or IEEE (EPON). Gambar jaringan Passive Optical Network (PON) Dengan teknologi fiber optik beberapa layanan hanya menggunakan satu saluran kabel, seperti misalnya telepon, data, dan video. Salah satu teknologi Wavelength Division Multiplexer (WDM) memungkinkan terjadinya beberapa layanan yang menggunakan satu jalur kabel. Sinyal optik downstream dan upstream merupakan dua buah sinyal yang b

Optical Network Unit (ONU)

Optical Network Unit (ONU) atau Optical Network Terminal (ONT) merupakan perangkat di sisi pelanggan yang menyediakan interface baik data, voice, maupun video. Fungsi utama ONU ini adalah menerima trafik dalam format optik dan mengkonversinya menjadi bentuk yang diinginkan, seperti data, voice, dan video. Berikut ini adalah perlengkapan yang disiapkan di sisi pelanggan, antara lain: Perangkat Optical Network Unit (ONU). Kabel fiber optic, Single Mode. Outlet fiber optic Gambar peralatan yang akan dipasang Gambar koneksi pada Optical Network Unit (ONU) Gambar terminasi ONU dengan perangkat user